Hadits Tentang Judi
Hadits Keutamaan Membantu Fakir Miskin dan Anak Yatim
Setelah dijelaskan sebelumnya mengenai definisi fakir miskin, kita bisa mengetahui perbedaan fakir dan miskin. Orang-orang fakir miskin biasanya disandingkan dengan anak-anak yatim yang juga membutuhkan pertolongan dan perlindungan untuk memenuhi kehidupan sehari-harinya.
Rasulullah saw senantiasa menganjurkan umatnya untuk mencintai orang-orang fakir miskin dan anak yatim. Berikut beberapa keutamaan membantu fakir miskin beserta hadits anjuran Rasulullah saw.
Kisah Pilu 4 Anak Yatim Urus Nenek Lumpuh di Nias, Bocah 10 Tahun Pilih Kerja untuk Sekolah Kakak
Diriwayatkan oleh Abu Ya’la dan Thobrani, Shahih At Targhib Al Albani bahwa, “Barang siapa yang mengikutsertakan seorang anak yatim di antara dua orang tua Muslim, dalam makan dan minumnya, sehingga mencukupinya maka ia pasti masuk surga.”
“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya.” (HR. Thabrani).
Hadits Senyum: Anjuran Bersikap Ramah kepada Sesama
Peminum Khamar Diberikan Keringatnya Ahli Neraka
Kelak peminum khamar akan dimasukan ke dalam neraka. Dan di dalamnya Allah SWT menyuguhkan Thiynatul Khobal, yakni keringatnya para ahli neraka. Sebagaimana hadits:
وَقَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كُلُّ مُسْكِرٍحَرَامٌ, وَاِنَّ عِنْدَاللَّهِ عَهْدًالِمَنْ يَشْرَبُ الْمُسْكِرَأَنْ يَسْقِيَهُ اللَّهُ مِنْ طِيْنَةِ الْخَبَالِ قَالُوْا: يَارَسُوْلَ اللَّهِ ,وَمَاطِيْنَةُ الْخَبَالِ؟ قَالَ :عَرَقُ أَهْلِ النَّارِ أَوْعُصَارَةُ أَهْلِ النَّاِر.
Rasulullah ﷺ bersabda: Setiap minuman yang memabukan itu haram. Dan di sisi Allah itu ada perjanjian bagi orang yang minum minuman memabukan. Yaitu Allah akan memberikannya minuman Thiynatul Khobal. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah apakah itu Thiynatul Khobal? Lalu Rasulullah bersabda: yaitu keringatnya ahli neraka atau perasaannya ahli neraka (HR. Muslim dan Nasai).
JAKARTA, iNews.id - Hadits tentang menyantuni anak yatim perlu diketahui. Menyantuni anak yatim merupakan perbuatan mulia yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Dalam Islam, anak yatim memiliki kedudukan istimewa dan sangat berhak untuk mendapatkan kasih sayang dan perhatian dari sesama. Dengan mengamalkan ajaran Rasulullah SAW tentang menyantuni anak yatim, kita tidak hanya membantu mereka dalam memenuhi kebutuhan hidup, tetapi juga membuka pintu pahala yang berlimpah dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Membantu Orang Miskin Mendatangkan Rezeki
“Bantulah aku untuk menolong orang-orang yang lemah (dhuafa), karena sesungguhnya engkau diberi rezeki dan memperoleh kemenangan (kesuksesan) karena mereka,” (HR. Ash-habus).
Keistimewaan Menyantuni Anak Yatim
Demikian beberapa hadits tentang menyantuni anak yatim. Semoga bermanfaat.
Editor: Komaruddin Bagja
Khamr adalah semua jenis minuman yang bersifat memabukkan. Sejumlah ayat Al-Qur'an dan hadits menjelaskan tentang larangan meminum khamr.
Dikutip dari buku Pengantar Studi Quran, Fiqih, Manhaj oleh H. Brilly El-Rasheed, secara bahasa, khamr berarti menutupi. Sedangkan secara istilah, khamr diartikan sebagai sebagai jenis minuman yang memabukkan dan menutupi kesehatan akal. Khamr bisa berasal dari buah-buahan seperti anggur, kurma, madu, gandum, dan biji sya'ir.
Allah SWT mengharamkan khamr bukan tentu karena hal tersebut buruk untuk manusia. Khamr adalah induk dari segala macam dosa yang memiliki mudharat yang besar karena dapat membahayakan jiwa, raga, dan akal, serta harta peminumnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doa Rasulullah saw agar Hidup dan Mati dalam Keadaan Miskin
Dilansir dari republika.co.id, Rasulullah saw pernah meminta untuk hidup dan mati dalam kondisi miskin. Sebagaimana hadits berikut:
“Ya Allah! Hidupkanlah aku dalam keadaan miskin, dan matikanlah aku dalam keadaan miskin, dan kumpulkanlah aku (pada hari kiamat) dalam rombongan orang-orang miskin,” (HR. Imam Ibnu Majjah).
Dari hadits di atas, terdapat perbedaan makna pada orang fakir dan juga orang miskin. Jika kefakiran merupakan hal yang harus dihindari karena dekat dengan kekufuran, orang miskin di sini tidak dekat dengan kekufuran.
Ketika ditanya oleh Siti Aisyah tentang alasan mengapa Nabi berdoa demikian, Rasulullah saw menjawab, “Karena orang-orang miskin itu akan masuk surga lebih dahulu daripada orang-orang kaya dengan jarak waktu 40 masa. Wahai Aisyah, janganlah kamu menolak orang miskin meskipun dengan memberi separuh buah kurma. Wahai Aisyah, cintailah orang-orang miskin dan dekatilah mereka, maka Allah akan mendekatkan kamu pada hari kiamat.”
Adapun yang dimaksud dalam ‘miskin’ di sini tidaklah termasuk dalam ‘faqir’ yang bermakna membutuhkan harta. Melainkan menjadi manusia yang khusyu dan tawadhu agar tidak menjadi orang yang sombong dan takabur.
Baca juga : 11 Hadits tentang Tetangga, Kamu Sudah Lakukan Nomor Berapa?
Ayat Al-Qur'an dan Hadits Larangan Meminum Khamr
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an berkaitan dengan pelarangan meminum khamr. Berikut beberapa ayat tersebut:
Membantu Orang Susah Akan Terhindar dari Kesusahan Dunia Akhirat
“Barangsiapa yang mengusap kepala anak yatim karena Allah maka baginya kebaikan yang banyak dari setiap rambut yang ia usap. Dan barangsiapa yang berbuat baik kepada anak yatim perempuan atau laki-laki maka aku dan dia akan berada di surga seperti ini, beliau mengisyaratkan merenggangkan antara jari telunjuk dan jari tengahnya.” (HR. Ahmad dan Abu Umamah)
Tetangga Baik, kita sudah mengetahui hadits keutamaan membantu fakir miskin dan anak yatim. Untuk membantu mereka, Tetangga Baik bisa klik di sini.
https://www.republika.co.id/berita/qi9n4h366/alasan-rasulullah-berdoa-diberi-kemiskinanhttps://kumparan.com/berita-hari-ini/kumpulan-hadits-tentang-menyantuni-fakir-miskin-dan-anak-yatim-1wvestppMWS/fullhttps://zakat.or.id/apa-itu-fakir-miskin-bagaimana-kriterianya-dalam-islam/
Tidak Akan Disiksa Allah bagi Orang yang Baik kepada Anak Yatim
“Demi Yang Mengutusku dengan hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya.” (HR. Thabrani)